Lakukan Lima Cara Ini untuk Mulai Investasi
- Adiansyah
- Jul 9, 2022
- 4 min read

Halo Quarterians, tentu kalian tahu dong kata investasi atau pernah mendengarnya. Ketika mendengar kata investasi pikiran di awal mungkin susah, takut rugi, tidak berani untuk memulai, atau nanti saja mulai kalau sudah mapan.
Saran atau ajakan untuk memulai investasi, akhirnya hanya diwacanakan saja, hanya pertimbangan saja, apalagi penghasilan belum seberapa atau dengan kata lain belum mapan. Padahal investasi itu dirasa amat penting, khususnya bagi anak muda, Lo harus bisa memikirkan tentang masa depan, mimpi, cita-cita, dan perencanaan keuangan yang mapan. Anak muda antara usia 20 ialah masa transisi dari remaja ke dewasa, jangan lupa kalau keuangan yang matang serta mapan perlu direncanakan dari sekarang.
Memulai investasi juga harus direncanakan dengan matang dari sekarang, kalau kita sudah bulat dan ingin berinvestasi atau memulai investasi, coba lakukan panduan berikut:
1. Pahami Investasi serta Risiko
Asuransi pada dasarnya merupakan mekanisme akan pengelolaan risiko finansial yang sangat mudah. Segala sesuatu hal yang dapat menimbulkan risiko sebaiknya memang diasuransikan, semua dapat diasuransikan, akan tetapi setidaknya ada dua jenis yang perlu dan dianggap penting, yaitu asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Akan tetapi kedua proteksi tersebut oleh anak muda dianggap sebagai risiko yang minim akan terjadi, sebab kedua proteksi tersebut hanya akan datang kepada usia yang sudah matang saja, padahal kedua proteksi tersebut amat penting. Sebab Kita tidak akan tahu risiko kesehatan dan usia.
Mengenai hal tersebut, mana yang lebih penting antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, tentu keduanya sama-sama penting. Akan tetapi, bila Kita masih dalam keadaan yang mengharuskan membuat prioritas akan pengeluaran premi, maka bisa mempertimbangkan akan pilihan berdasarkan panduan berikut.
2. Miliki Tujuan Keuangan yang Jelas
Memutuskan untuk mulai investasi berarti harus sudah memiliki tujuan yang jelas, dengan kata lain memiliki tujuan keuangan yang akan nantinya dicapai yaitu dengan investasi. Tujuan dari keuangan dapat dimaknai juga sebagai keadaan yang ingin terwujud, dengan target finansial pada periode tertentu.
Memiliki target atau tujuan keuangan bisa dibagi sesuai dengan target waktu. Pertama, keuangan dengan tujuan jangka pendek, yaitu tujuan keuangan yang diinginkan agar terwujud dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun. Seperti dana untuk mudik, liburan, dan yang lain sebagainya. Kedua, keuangan jangka menengah, yaitu dana yang dipersiapkan untuk rentang waktu tiga sampai lima tahun. Seperti dana untuk menikah dan yang lainnya. Ketiga, keuangan dengan tujuan jangka panjang, yaitu target keuangan yang ingin dicapai dalam kurun waktu di atas lima tahun. Yaitu seperti dana pensiun, pendidikan anak, dan yang lain sebagainya.
Tujuan keuangan dari masing-masing di atas, harus menentukan targer yang ingin diwujudkan. Seperti keuangan untuk menikah dalam kurun waktu tiga tahun lagi dengan biaya Rp100 juta, biaya untuk uang muka rumah sebesar Rp150 juta, dan seterusnya.
3. Tentukan Instrumen Investasi
Memulai dan menentukan instrumen investasi yang tepat sesuai dengan time horizon, yaitu tujuan dari keuangan dan profil risiko. Hal tersebut dirasa penting sebab akan mempengaruhi penilaian terhadap risiko akan instrumen investasi dan efektivitasnya dalam membantu mencapai target dana yang telah ditentukan.
Seperti halnya tujuan keuangan adalah menyiapkan dana untuk menikah dalam kurun waktu tiga tahun mendatang, dana yang dipersiapkan Rp100 juta, maka pilihan investasinya yaitu instrumen dengan tingkat risiko rendah atau menengah, seperti memilih raksa dana pasar uang dan raksa dana pendapatan tetap. Memilih saham tidak disarankan untuk tujuan keuangan tiga tahun, sebab risiko fluktuasi yang harganya terlalu tinggi dalam jangka waktu pendek.
Bila mengacu pada time horizon, maka dapat memakai acuan sebagai berikut. Pertama, tujuan keuangan jangka pendek kurang dari tiga tahun. Kedua, tujuan keuangan pada jangka waktu menengah, yaitu tiga sampai lima tahun. Ketiga, tujuan keuangan jangka panjang, yaitu di atas lima tahun.
Selain time horizon yang dapat dilihat untuk instrumen investasi, juga dapat memperhatikan profil risiko sebagai investor. Caranya dengan mengisi lembar pengisian risiko setiap hendak memulai investasi. Setidaknya ada tiga jenis profil risiko, yaitu investor konservatif, moderat, dan agresif.
Jenis dari investor konservatif ialah investasi yang stabil, modal awalnya (tidak mau pokok investasi) berkurang, kurang menyukai fluktuasi nilai dari investasi. Kemudian investor moderat, yaitu investor yang masih dapat menerima fluktuasi harga, berharap modal awal tidak habis, dan sudah cukup puas bila investasi tumbuh melampaui inflasi dan deposito bank. Selanjutnya investor agresif, yaitu investor yang siap untuk mengambil risiko kehilangan modal, nyaman dengan fluktuasi harga tajam dikarenakan menginginkan investasi berkembang berkali-kali lipat di atas bunga deposito.
4. Buka Rekening Investasi
Memulai investasi di pasar modal, maka wajib memiliki rekening investasi. Caranya dapat melalui dengan memilih lembaga keuangan yang tepat, seperti perusahaan sekuritas bila ingin investasi saham, atau di perusahaan manajer investasi, apabila ingin investasi raksa dana dengan cara online, dan yang lainnya.
Syarat yang dibutuhkan untuk membuka rekening investasi biasanya dengan menggunakan identitas pribadi, NPWP, nomor rekening bank, dan syarat lain yang bisa di cek di lembaga keuangan terkait. Memulai investasi untuk sekarang sangatlah mudah, dengan adanya perusahaan financial technology (fintech), memungkinkan untuk memulai hanya dengan gadget tanpa harus ke kantor langsung.
Modal investasi juga tidaklah mahal, Kita dapat memulai investasi dengan modal minimal. Misalnya investasi raksa dana yang dapat dimulai dengan Rp100.000. Investasi saham juga tidak mahal, bisa memulai dengan membeli satu lot (100 lembar) saham sebagai awal.
5. Lakukan dengan Disiplin
Berinvestasi perlu memiliki strategi yang tepat, membantu mengoptimalkan modal yang dimiliki agar bisa mencapai target dari investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan. Misalnya investasi raksa dana yang memilih strategi dollar cost averaging (DCA), atau investasi berkala yang setiap bulan karena tidak memiliki waktu khusus untuk melihat pergerakan pasar saham harian. Selain itu, ada strategi value investing dalam investasi saham, serta strategi-strategi lain yang dapat dipilih sesuai dengan kenyamanan dan tujuan dari keuangan.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi dari kinerja investasi yang dilakukan dengan berkala. Bisa dilakukan dengan cara selalu cek rutin melalui hasil investasi yang dikirimkan oleh sekuritas atau manajer investasi terkait.
Panduan di atas setidaknya dapat membantu Anda untuk memulai investasi. Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, maka alangkah baiknya kalau memulai dengan memiliki kesiapan finansial. Ada beberapa indikator kesiapan finansial itu sendiri, diantaranya kondisi arus kas keuangan, surplus atau tidak defisit, cicilan, utang tidak melebihi 30% nilai pendapatan bulanan, dan tidak mempunyai dana darurat minimal 30% dari target nilai emergency fund yang ideal. Upayakan juga sudah memiliki asuransi dasar, seperti asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, hal tersebut agar melindungi kondisi finansial dari risiko kehidupan.
Apabila indikator-indikator di atas sudah terpenuhi, maka bisa memulai dan menyiapkan langkah investasi berikutnya. Akan tetapi, apabila kondisi keuangan belum dapat memenuhi kesiapan, maka alangkah baiknya fokus terlebih dahulu untuk memperbaiki, agar kelak dapat memulai investasi dengan keadaan keuangan yang sehat.
Quarter, Your one–stop personal financing platform!
On our way to create financially-literate Indonesians.
Comentários