FOMO adalah hal yang harus kamu waspadai dalam Finansial
- Ridho Fadhillah
- Jul 1, 2023
- 2 min read

Di Era teknologi dan gempuran sosial media yang semakin menjamur, ada salah satu fenomena yang sebaiknya dihindari oleh pengguna sosial media yaitu FOMO.
FOMO yang merupakan kepanjangan dari fear of missing out ini memiliki arti ketakutan berlebihan akan ketinggalan tren atau sesuatu yang sedang populer di sosial media. Contohnya, perasaan takut tertinggal jika tidak membeli barang yang sedang populer ataupun mengikuti berbagai macam challenge yang juga sedang marak di sosial media.
FOMO muncul dikarenakan banyaknya informasi serta tren yang kian menjamur di sosial media. Hal tersebut membuat seseorang merasa tertinggal hingga melakukan segala cara agar tidak merasa ketinggalan apapun.
Fenomena FOMO masih sering terjadi dikalangan anak muda yang notabenenya mendominasi sosial media. Hanya saja, FOMO sendiri memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada faktor finansial.
Berikut merupakan beberapa dampak FOMO terhadap finansial yang sering terjadi pada anak muda:
1. IMPULSIVE BUYING
Salah satu dampak dari FOMO terhadap finansial pada anak muda adalah impulsive buying atau berbelanja secara impulsif. Keputusan berbelanja yang sangat tidak rasional menjadi salah satu faktor ketidakstabilan kondisi finansial seseorang.
Perasaan cemas dan gelisah yang menyebabkan diri merasa selalu bersaing dengan orang lain, bisa berdampak pada pengeluaran yang berlebihan. Jika hal itu terus berlanjut akan menyebabkan gaya hidup konsumtif dan seseorang akan selalu membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. Bahkan, hal yang lebih ekstrim bisa saja terjadi, seperti berani untuk mengajukan pinjaman uang atau berutang.
2. KESALAHAN MEMILIH TEMPAT INVESTASI
Akhir-akhir ini topik mengenai investasi masih menjadi topik yang ramai diperbincangkan. Banyak sekali pengguna sosial media dan beberapa influencer yang sering menggaungkan terkait pentingnya investasi untuk kesejahteraan finansial jangka panjang.
Hal yang menjadi masalah apabila seseorang melakukan investasi hanya untuk ikut-ikutan atau FOMO, akan memiliki resiko yang cukup besar. Kurangnya persiapan yang tepat menyebabkan keputusan investasi tidak dipertimbangkan secara mendalam. Padahal, investasi adalah hal yang harus dipersiapkan secara matang, dengan melibatkan berbagai pertimbangan terkait risiko saham serta kinerja saham untuk jangka panjang.
3. KESUSAHAN UNTUK MENABUNG
Dampak terakhir dari FOMO adalah kesusahan menyisihkan uang untuk ditabung. Karena haus akan afirmasi, mengakibatkan anak muda akan melakukan segala cara untuk memenuhi hal tersebut.
Mereka akan berpikir jika berbelanja barang baru itu lebih penting ketimbang menyisihkan uang untuk menabung. Hal itu terjadi karena, dengan berbelanja barang baru terutama yang sedang populer di sosial media, bisa memenuhi kebutuhan mereka akan afirmasi dari orang lain.
Pada umumnya, FOMO sendiri erat kaitannya dengan perasaan kesepian yang menggerogoti diri seseorang dalam jangka waktu yang cukup lama. Bahkan, bagi mereka yang mengalami FOMO akan semakin bertambah buruk ketika berada di situasi kesepian ekstrim dan merasa terisolasi. Hal tersebut akan berdampak terhadap pandangan negatif pada diri sendiri.
Maka dari itu, membatasi diri dalam mengakses sosial media menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk mengurangi FOMO, karena sama dengan menjauhi akar dari permasalahannya. Menonaktifkanakun sosial media untuk sementara waktu dan fokus pada kegiatan nyata, seperti bermain bersama teman, melakukan hobi yang diminati ataupun sekedar berjalan-jalan di sekitar rumah dan menikmati alam.
Commentaires