5 Hal untuk Menghadapi Resesi Ekonomi
- Tim Quarter
- Dec 9, 2022
- 2 min read
Halo Quarterans!
Dunia diperkirakan akan mengalami resesi di tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi di dunia diperkirakan hanya mencapai 2,7%, yang sebelumnya mencapai 6% (2021), dan 3,2 (2022). Selain itu, banyak negara diperkirakan akan mengalami masalah distribusi logistik seperti pangan dan energi di samping perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dunia yang belum pulih sepenuhnya dari COVID-19 dan perang antara Ukraina dan Rusia menjadi faktor perlambatan ekonomi dunia.
Indonesia diperkirakan mampu bertahan menghadapi potensi resesi, walaupun masih ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Hal itu karena perekonomian Indonesia paling besar ditopang oleh ekonomi domestik yang membaik seiring pemulihan dari COVID -19. Indonesia juga diuntungkan dengan harga komoditas yang tinggi di ranah ekspor.

Namun, kamu tetap harus mempersiapkan diri jika Indonesia terkena dampak dari resesi global. Hal itu karena salah satu dampak dari resesi adalah pengurangan kapasitas produksi sehingga kemungkinan besar akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Oleh karena itu, kamu bisa membaca tips-tips di bawah ini!
1. Atur Pengeluaran
Buatlah catatan mengenai pengeluaran bulanan dan kelompokkan sesuai jenisnya. Jangan lupa untuk membuat pos untuk jenis pengeluaran yang tidak terduga. Setelah itu, hapus pos pengeluaran yang kamu rasa tidak membutuhkannya. Kurangi atau hindari kegiatan yang membutuhkan biaya besar tapi kamu tidak membutuhkannya.
2. Hindari Utang dan Cicilan
Lunasi atau kurangi jumlah utang yang kamu punya. Tandai kalender atau buat pengingat tenggat pembayaran (cicilan, tagihan, atau utang ke teman) sehingga kamu tidak lupa ketika batas akhir waktu pembayaran utang yang mengakibatkan mendapat denda. Akan lebih bagus jika kamu melunasi utangmu lebih awal.
Bagi kamu yang sudah berpenghasilan dan hendak mengambil cicilan, pertimbangkan apakah kondisi keuanganmu terutama untuk jangka waktu panjang seperti kendaraan. Jangan mengambil utang atau cicilan yang mengambil porsi penghasilanmu terlalu besar. Kamu akan kesulitan untuk membayarnya ketika kehilangan pekerjaan atau kondisi finansialmu memburuk secara tidak terduga.
3. Hindari Revenge Spending
Revenge spending adalah mengeluarkan uang secara berlebihan setelah sekian lama menahan diri untuk tidak mengeluarkan uang karena kondisi tertentu. Kamu tidak mengeluarkan banyak uang selama COVID-19 karena berkuliah atau bekerja di rumah. Akibatnya, kamu menyimpan banyak keinginan yang membuatmu tidak bisa mengontrol pengeluaran setelah kembali bekerja di kantor atau berkuliah di kampus. Agar kamu terhindar dari revenge spending, kamu harus membuat prioritas pengeluaran.
4. Mencari Penghasilan Tambahan dengan Pekerjaan Sampingan
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika hendak mengambil pekerjaan sampingan. Jangan sampai pekerjaan sampingan mengganggu kuliah atau pekerjaan utama. Pastikan pekerjaan sampingan yang kamu lakukan tidak melanggar hukum atau perjanjian dengan tempat kerjamu.
5. Menerapkan Kebiasaan Ramah Lingkungan
Tantangan yang kita hadapi tidak hanya di sektor ekonomi, juga sektor lingkungan. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan selain menghemat pengeluaran, juga sebagai bentuk peduli kepada lingkungan.
Kamu bisa membeli barang bekas dengan kualitas yang masih bagus, dan menjual barang-barang yang sudah tidak dipakai dengan kondisi masih bagus. Gunakan barang-barang yang bisa dipakai berkali-kali dan berkualitas tinggi sehingga lebih awet seperti botol air minum. Belilah makanan secukupnya sesuai kebutuhan bukan karena lapar mata, hal itu untuk mencegah makanan terbuang karena busuk akibat tidak termakan.
Quarter, Your one – stop personal financing platform !
On our way to create financially-literate Indonesians.
コメント