Thrift: Pakaian Kekinian Bikin Cuan

Ide bisnis memang datang dari mana saja, kebanyakan anak muda punya ide cemerlang untuk mengembangkannya. Termasuk dalam bidang fashion, karena generasi millenial menyukai bisnis yang sedang trend salah satunya "Thrift" menjual barang bekas dari luar negeri dengan bentuk bal besar lalu dijual secara eceran maupun grosiran, ini yang membedakan istilah Thrift dengan preloved.

Sedangkan definisi preloved adalah menjual barang pribadi yang pernah dipakai sebelumnya. Di Indonesia banyak pelaku usaha yang beralih untuk menjual baju thrift karena peluang pasar yang semakin besar. Banyak faktor membuat trend ini semakin digandrungi masyarakat salah satunya pembeli bisa mendapatkan brand branded dengan harga cenderung lebih miring.

"Ditambah lagi anak muda sekarang lebih menyisihkan uangnya untuk kebutuhan gaya hidup" alasan tersebut dikatakan oleh Tiara Malaika, seorang pengusaha thrifting muda berumur 13 tahun asal Yogyakarta, sudah 2 tahun menekuni bisnisnya bermula dari mengisi waktu luang akibat pandemi kemudian memberanikan diri untuk berbisnis dengan modal 250 ribu saja tak disangka omzet bisnisnya pun melejit, Tiara bisa mendapatkan income sebesar 2-3 Juta perhari.

Nah Quarterians ingin memulai bisnis thrift sendiri? Simak Tips berikut ini.

1. Buat bisnis plan.

Hal ini menjadi dasar untuk berdirinya sebuah bisnis,hal yang perlu dipikirkan dalam membuat bisnis plan antara lain menentukan apa yang akan dijual, menentukan target pasar, dan menentukan nama brand.

2. Tentukan Target Pasar.

Kemampuan membaca trend sangat dibutuhkan untuk menentukan target pasar, misalnya saat ini banyak anak muda yang menyukai apapun yang berunsur korea, maka kamu bisa menjual pakaian korean style dengan motif kekinian, lucu namun simple. Pemilihan warna pastel pun bisa menjadi pilihan agar produkmu punya keunikan tersendiri.

3. Cari Supplier

Kamu harus meluangkan waktumu pada tahap ini karena jika ingin mendapatkan harga miring dengan kualitas bagus harusnya mencari supplier dengan tangan pertama, kamu bisa mencari supplier thrift ini lewat media sosial dengan keyword "Thrift" karena banyak sekali yang menawarkan paket usaha dengan harga murah, atau jika kamu ragu dan ingin melihat langsung barangnya kamu bksa menemukan supplier di pasar, contohnya Pasar Denen Jakarta yang menjual beraneka macam jenis pakaian thrift.

4. Patenkan Brand

Buatlah nama brand yang eye cathing dan hubungkan dengan apa yang kamu jual, misal kamu gunakan warna gelap dengan penggunanaan nama unsur MEN jika brand yang kamu jual diperuntukkan bagi laki laki. Karena Brand yang punya ciri khas akan diingat oleh konsumennya.

5. Tentukan Harga Jual

Setelah mengetahui cost (harga dari supplier),selain itu penentuan harga jual juga mempertimbangkan bagaimana cara pengemasan dan pemasaran produk.

kamu harus menentukan berapa harga jual tentunya dipertimbangkan dengan target pasar yang ingin dijangkau.

6. Eksekusi Produk Dengan Strategi Pemasaran Yang Tepat.

Thrifting bisa cuan saat strategi pemasaraanmu cocok sesuai dengan target pasar, misalnya jika target marketmu anak muda maka gunakan platform digital untuk menjangkaunya seperti live tiktok, akun instagram, dan berbagai macam marketplace. Tentunya hal ini dibarengi dengan pembuatan konten yang menarik seperti kreasi ootd, tips and trick,dll agar pembeli semakin yakin untuk membeli produkmu.

7. Perbanyak Baca Konten Edukasi Financial Quarter.

Halo quarterians, jika bisnismu sudah berjalan dengan lancar, namun kamu ingin mengetahui informasi tentang ekonomi agar kamu bisa mempunyai pengetahuan tentang financial? Check aja akun instagram quarter.id agar kedepannya kamu selaku owner bisnis bisa lebih siap dan stabil untuk mempersiapkan keuangan.

Gimana mudah bukan? Menghasilkan cuan dari pakaian kekinian hanya bermodal kecil, namun perlu proses panjang agar bisnis thtiftmu bisa bertahan di tengah kompetitor lain.

Quarter, Your one – stop personal financing platform !

On our way to create financially-literate Indonesians.