Investasi Berkedok Flexing
- Adiansyah
- Jul 10, 2022
- 3 min read

Sobat Quarters tahu dong tentang berita Doni Salmanan dan Indra Kenz yang ditangkap oleh pihak kepolisian, namun setelah kejadian tersebut semakin ramai penggunaan istilah flexing di sosial media. Sebetulnya apa arti dari flexing tersebut, sehingga banyak orang menggunakan kata demikian saat setelah kedua influencer trading tersebut ditangkap.
Flexing sendiri merupakan suatu strategi tentang pemasaran, untuk menunjukkan kekayaan mereka dengan harapan agar orang lain yang melihat dapat terpancing untuk bisa sukses seperti afiliator tersebut. Akhirnya tidak jarang orang akan terjebak dengan strategi demikian, lalu banyak yang tergiur dan malah terjebak pada investasi bodong, hal tersebut yang perlu diwaspadai.
Saat ini ada banyak sekali penawaran yang mengatasnamakan investasi dengan menggunakan cara pamer mobil sport, pamer uang, pamer jam tangan mahal, menghancurkan ponsel, dan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Tindakan tersebut akan dilakukan oleh seseorang yang bersangkutan dengan cara flexing yang dibarengi sifat yang terlihat angkuh dan sombong.
Kata flexing berasal dari bahasa gaul yaitu to show off yaitu mau pamer, bisa berbentuk harta, fisik, maupun kekayaan.
Alasan Orang Suka Flexing
Seseorang yang suka pamer kekayaan (flexing) merupakan salah satu cara dan strategi pemasaran. Mereka akan menunjukkan kekayaan agar orang yang melihat terpancing dan bisa sukses seperti mereka. Maka, tidak heran akan ada beberapa orang yang kemudian tertarik untuk bergabung. Para korban akan diminta untuk masuk ke grup tertentu, biasanya dalam grup tersebut ada yang gratis juga ada yang berbayar. Aktivitas dalam grup tersebut salah satunya untuk edukasi, berisi cara buka akun, transaksi, top up, dan kegiatan-kegiatan yang lainnya.
Ciri Orang yang Flexing
Ciri seseorang yang flexing ialah salah satunya dengan terlihat berlebihan dalam mencari perhatian, seperti melindas ponsel mahal, membakar uang, pamer saldo rekening, pamer mobil mewah, membeli snakers yang sangat mahal lalu dirusak, serta kegiatan-kegiatan yang lainnya. Selain itu, bisa menggunakan strategi yang terlihat baik dan dermawan, suka bagi-bagi uang, memborong semua dagangan orang lain, dan cara yang lainnya.
Sebetulnya cara bagi-bagi uang dan kegiatan yang baik lainnya sangat bagus, apalagi saat keadaan pandemi, tentunya sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan. Menurut Rhenald Kasali dalam Podcast Deddy Corbuzier menyebutkan tentang ciri dari seseorang yang flexing, diantaranya:
Memberi kesan jika aku bisa maka kamu juga pasti bisa, sebagai contoh jika gua beli mobil mahal, maka kamu juga bisa membelinya dalam jangka pendek.
Topik pembicaraannya selalu membahas uang dan harta.
Menggunakan cara yang sangat meyakinkan.
Tidak memiliki empati.
Orang yang flexing hanya akan mengatakan hal-hal indah, misalkan mudah untuk dipelajari dan cepat menghasilkan keuntungan.
Penampilan mereka keren sangat keren, menggunakan barang branded.
Narsistik.
Bahaya Flexing
Flexing dapat memunculkan kecemburuan sosial, apalagi jika konten pamer harta tersebut ditonton oleh orang yang sedang dalam keadaan sulit dalam keuangan. Kecemburuan sosial tersebut tentunya sangat berbahaya, jika hal tersebut muncul lalu perasaaan tersebut terpendam, maka lama kelamaan akan meledak sehingga dapat menjadi kerusuhan massa.
Orang Kaya Beneran
Orang yang kaya beneran tidak harus memamerkan kekayaan untuk diakui bahwa dirinya kaya. Berikut ini ciri-ciri orang kaya beneran.
1. Semakin Isi Semakin Merunduk
Orang yang benar-benar kaya tidak harus memamerkan kekayaan dan menunjukkannya kepada banyak orang, juga di sosial media.
2. Fokus pada Investasi
Orang kaya yang sebenarnya akan sibuk dengan investasi, akan berusaha mencari peluang dan kesempatan untuk berinvestasi agar uangnya bekerja.
3. Mempunyai Banyak Aset Produktif
Ciri orang kaya berikutnya ialah senang untuk mengoleksi barang atau aset yang nantinya akan memberikan pemasukan, seperti properti yang disewakan atau yang lainnya, tentunya memiliki nilai yang akan terus meningkat.
4. Melakukan Wealth Management
Ciri berikutnya ialah memiliki wealth manager, biasanya orang kaya memiliki hal ini untuk membantu mengelola kekayaannya, seperti:
Meningkatkan kekayaan wealth accumulation
Memproteksi kekayaan wealth protection
Mendistribusikan kekayaan wealth distribution
Manajemen akan perpajakan tax management
5. Aktif Kegiatan Sosial
Biasanya orang yang kaya akan memiliki foundation atau yayasan, hal tersebut untuk kegiatan sosial. Contohnya seperti Gates Foundation, Tahir Foundation, Djarum Foundation, dan yang lainnya.
Ciri-ciri Investasi Berkedok Flexing
Tidak akan terlalu jelas akan jenis investasinya atau trading
Tidak jelas tentang legalitasnya, di bawah OJK atau Bappebti
Cenderung sangat instant atau sangat mudah dipelajari
Lebih banyak terdapat unsur keuntungan
Tidak adanya track record sebelumnya
Secara tiba-tiba dipasarkan dengan cara pamer kekayaan
Itulah beberapa informasi terkait flexing yang saat ini orang-orang ramai menggunakan kata tersebut, penggunaan kata tersebut kian ramai digunakan saat setelah Doni Salmanan dan Indra Kenz ditangkap. Tentunya sobat Quarters harus tetap hati-hati ya, jangan gampang tergiur dengan iming-iming keuntungan yang sangat cepat dan melimpah. Quarters juga tahu dong bahwa investasi merupakan suatu cara agar mewujudkan tujuan keuangan.
Saat kamu ingin berinvestasi, maka sebaiknya pelajari dahulu lebih banyak akan produk investasi yang akan dilakukan. Apalagi saat kamu memutuskan untuk investasi dengan uang yang tidak sedikit, tentunya harus tetap waspada, hati-hati, dan pelajari terlebih dahulu produk investasinya.
Quarter, Your one-stop personal financing platform!
On our way to create financially-literate Indonesians.
Comentarios